Wajah di Lidah Api
Cerpen Daisy Rahmi (Jawa Pos, 11 September 2016) Bukan di dalam, tapi di luar. Di pekarangan. Semula Rhien tak menyadarinya. Ia sangat gembira memiliki rumah sendiri, setelah bertahun-tahun ngontrak....
View ArticleKambing Kurban dan Sepotong Hati
Cerpen Junaidi Khab (Suara Merdeka, 11 September 2016) Orang-orang masih duduk berkumpul di teras masjid. Seorang takmir yang juga ikut nimbrung dengan pujian penuh kebahagiaan bercerita tentang...
View ArticleKambing Sebbal
Cerpen Desi Puspitasari (Media Indonesia, 11 September 2016) APABILA aku berubah menjadi kambing, lalu dikorbankan saat Idul Adha, akankah itu bisa menjadi kendaraan ibu pergi ke surga? Angan-angan itu...
View ArticleTalauma
Cerpen Wihambuko Tiaswening Maharsi (Koran Tempo, 10-11 September 2016) MENGHABISKAN waktu dengan orang yang tak kau sukai itu membutuhkan tenaga ekstra besar. Sungguh. Berapa makian yang susah payah...
View ArticleMata Kuning Muda
Cerpen Farizal Sikumbang (Media Indonesia, 18 September 2016) AKU bertemu dengan Angku Mudin pada siang hari. Angku terlihat sudah sangat tua kini. Seluruh rambutnya sudah memutih. Kulit tubuhnya...
View ArticleForum Keluarga
Cerpen Dewi Kharisma Michellia (Koran Tempo, 24-25 September 2016) BILA kau membaca tulisan ini, perlu kau ketahui bahwa ini adalah isi kepalaku yang terekam secara otomatis ke dalam bentuk tulisan...
View ArticleSejarah
Cerpen Putu Wijaya (Kompas, 25 September 2016) 1. Ceritakan padaku apa yang terjadi sebelum aku lahir. Aku ingin berenang, tenggelam dalam sejarah. Agar aku tahu arah yang benar dalam meneruskan...
View ArticleLelaki dalam Kereta ke Barat
Cerpen Isbedy Stiawan Z.S. (Jawa Pos, 25 September 2016) LELAKI itu sudah di gerbang stasiun kereta, saat petang beranjak. Sesekali ia menggerakkan kepalanya. Menengok ke belakang. Tak ada sesiapa. Ia...
View ArticleRahasia Ibu
Cerpen Damanhuri Armani (Suara Merdeka, 25 September 2016) Di Sebuah Toko Buku Rahasia Membutuhkan Kata. Itu judul buku yang beberapa tahun lalu kudapati teronggok di sebuah rak toko buku di kotaku....
View ArticleMerawat Peti Ingatan
Cerpen Putu Oka Sukanta (Media Indonesia, 25 September 2016) SUATU hari saya menerima e–mail dari seorang kandidat doktor sebuah universitas di ‘Negeri Kanguru’. Setelah membacanya, saya terhenyak ke...
View ArticleKisah Kasane
Cerpen Ardy Kresna Crenata (Koran Tempo, 01-02 Oktober 2016) MASIH dengan tangan berlumuran darah, Kasane meraih ponselnya yang kembali berdering. Di layar ponsel, nama seseorang yang dicintainya...
View ArticleTombak Penenun
Cerpen Benny Arnas (Jawa Pos, 02 Oktober 2016) KAMI berkenalan pada 2008 dan laki-laki penenun itu datang bersama seorang pegiat teater yang juga laki-laki. Pertemuan pertama kami langsung diisi dengan...
View ArticleKisah Ganjil Seorang Penggali Kubur
Cerpen Sandi Firly (Kompas, 09 Oktober 2016) Karena kisah makam keramat seorang penggali kubur yang kudapatkan sore itu begitu memikat, malam harinya aku langsung menuliskannya menjadi sebuah cerpen...
View ArticlePencuri Kopi
Cerpen Arianto Adipurwanto (Suara Merdeka, 09 Oktober 2016) Suara ranting patah di bawah telapak kaki telanjang Maq Sukiq mengagetkan jangkrik yang tadinya mengkrik nyaring. Kesunyian yang tiba-tiba,...
View ArticlePendingin Ruangan dan Perang Dunia Ketiga
Cerpen Yusri Fajar (Media Indonesia, 09 Oktober 2016) LELAKI itu masuk ke bus nomor 18 yang berhenti di Halte Jefferson Boulevard, tak jauh dari supermarket Kroger dan toko elektronik Best Buy di...
View ArticleTahun Ini Ratih Juga Ingin Menangis
Cerpen Alpha Hambally (Koran Tempo, 15-16 Oktober 2016) MOBIL jip butut dengan asap knalpot yang pekat itu akhirnya menemukan tempat parkir, meski sedikit jauh dari pintu masuk Taman Kota, tempat warga...
View ArticleNini Kalakay
Cerpen Toni Lesmana (Jawa Pos, 16 Oktober 2016) RAMBUT putih Nini Kalakay dimainkan angin. Rambut seputih awan. Awan tipis. Rambut panjang putih tipis yang dibiarkan terurai begitu saja. Cahaya senja...
View ArticleRinjani: Pada Suatu Hari yang Malas
Cerpen Risda Nur Widia (Suara Merdeka, 16 Oktober 2016) Pada masa tuanya waktu seakan berjalan malas. Detak jam ikut-ikutan lesu memutar momentum di tubuh waktu. Bahkan rasa lambat diperparah dengan...
View ArticleLudah yang Membawa Celaka
Cerpen Arafat Nur (Media Indonesia, 16 Oktober 2016) SAMPAI sekarang orang belum melupakan bahwa di Lamkachoe pernah ada seorang pemberontak gondrong, masih lajang, dan suka meludah. Caranya meludah...
View ArticleSebelum dan Setelah Perang, Sebelum dan Setelah Kau Pergi
Cerpen Faisal Oddang (Kompas, 16 Oktober 2016) PERANG yang baru saja selesai telah mengubah banyak hal kecuali cinta kita, Arung. Saya harus pergi. Makassar setelah Ventje Sumual menyerah dan...
View Article