Cerpen Indra Tranggono (Kompas, 25 Mei 2014) DIA selalu datang membawa bola-bola api yang dibungkus dengan kertas kado abu-abu mengilat, yang anti panas dan tidak bisa terbakar. Senyumnya selalu mengembang, setiap dia membuka bungkusan dan mengambil bola-bola api yang besarnya seukuran apel Amerika. Begitu satu bola api kuterima maka sontak tubuhku berubah menjadi semacam kristal […]
