Lelaki yang tak pandai mengurus janggut itu—para pemuda tanggung menjulukinya Mbah Sinting—konon veteran berpangkat sersan. Namun bukan sembarang sersan. Desas-desus yang aku dengar dari warung kopi di ujung perumahan, Mbah Sinting yang sehari-hari hanya berbicara dengan burung-burung peliharaannya bukan pensiunan tentara sembarangan. Dia orang suci yang mendapat pencerahan di bawah pohon kersen suatu malam. Dengan […]
