Cerpen Eka Handriana (Suara Merdeka, 05 Februari 2017) Semua ini berawal dari Wawan. Kekosongan kampung ini dan segala kekacauan yang kemudian mengisi, semua karena Wawan. Aku membencinya. Bukan hanya karena dia telah mencampakkanku, lalu kawin dengan gadis kota yang ia bawa ke kampung setiap lebaran dengan sedan mulus. Lebih dari itu. Kubenci Wawan karena dialah […]
