Cerpen Adi Zamzam (Suara Merdeka, 27 Maret 2016) Tiga bilah cahaya masuk ke dalam remang-remang kamar itu. Seperti sebuah tangan yang ingin meraih, memeluk erat, dan menghiburnya dari segala kesedihan. Ia lantas meregangkan tubuh untuk mengusir pegal-pegal. Tubuhnya menggelinjang aneh. Ini untuk sebuah penyambutan. Malam sudah datang. Ia harus bersiap menyambut sebuah kereta harapan yang […]
