Cerpen Ida Fitri (Suara Merdeka, 5 Juli 2015) BUKIT La Sabira masih berdiri kokoh. Dua belas patung singa masih mengelilingi kolam air mancur. Taman ini masih taman yang sama ketika kau memintaku menunggumu. Katamu kau akan kembali sebelum kebab lumer di mulut. Apa yang terjadi? Sudah empat ratus kali lebih bumi mengelilingi matahari—aku berdiri di […]
