Cerpen Amir Syam (Suara Merdeka, 09 Juli 2017) Suhari termangu. Kini, di teras rumah ia suka menghabiskan waktu. Sepanjang pagi hingga malam ia bersarung, duduk tafakur dibungkus sepi. Menanti seseorang dari pohon mangga dekat pagar rumah. Sesekali tetangganya yang lewat menyapa. Ada yang berniat basa-basi atau mengajak Suhari ke warung kopi. Namun ia tak terbit […]
